Tiba-tiba orang yang baru saja meninggal datang dalam mimpi. Bercerita dan meminta bantuan. Bikin ngeri sekaligus penasaran. Itu yang dirasakan Mary Jane Heaster saat bertemu anaknya, Elva Zona Heaster yang tewas secara misterius di alam gaib.
Pada Januari 1987, Elva Zona Heaster ditemukan tewas di bawah tangga rumahnya. Sore itu, seorang anak laki-laki tetangga Elva diminta untuk menemuinya di rumah. Perintah itu datang langsung dari suami Elva, Erasmus Shue. Perempuan yang baru menikah selama tiga bulan tersebut, tidak merespon ketika dibangunkan. Tubuhnya terentang lurus dengan posisi lengan di sisi tubuh dan satu lagi berada di bagian dada. Dengan panik bocah laki-laki tersebut memanggil dokter koroner, George W. Knapp.
Ketika Dokter Knapp tiba, suami Elva sudah membersihkan dan memakaikan gaun pemakaman pada jenazah istrinya. Gaun berleher tinggi, berkerah kaku dan wajahnya ditutupi selendang. Anehnya, suami Elva bersikap tidak biasa selama proses pemakaman. Ia berjalan mondar-mandir ke dekat peti mati dan melakukan sesuatu terhadap leher serta kepala Elva. Shue menutupi kepala jasad tersebut dengan kain yang tidak cocok dengan gaun pemakaman. Para pelayat menganggap Shue tengah terpukul dan stres akibat kematian istrinya yang mendadak.
Melihat sikap aneh tersebut, Ibu Elva, Mary Jane Heaster curiga kalau anaknya tewas dibunuh. Ia meminta aparat hukum untuk memeriksa suami Elva. Tapi, tuduhannya tidak cukup bukti. Mari Jane pun berdoa terus-menerus agar Elva kembali dari kematiannya dan mengungkap pembunuhannya. Harapannya pun terkabul. Elva muncul dalam mimpi ibunya sebanyak empat kali. Awalnya, ia hanya muncul seperti cahaya terang. Lama-kelamaan berubah menjadi wujud manusia.
Hantu Elva mengaku suaminya telah menyiksanya dengan kejam. Suatu malam, Shue menyerang Elva karena salah paham. Pria itu pun mematahkan leher Elva dengan sengaja. Setelah selesai bercerita, hantu Elva berbalik, berjalan pergi dalam kegelapan sambil memandang ibunya. Mary Jane segera memberitahukan mimpinya kepada jaksa penuntut setempat. Polisi pun akhirnya mengotopsi jasad Elva kembali. Ternyata, dalam tenggorokan Elva terdapat berkas jari. Bukti itu mengindikasikan bahwa Elva tewas karena dicekik. Polisi mencurigai Shue, suaminya. Apalagi setelah diketahui istri kedua Shue juga tewas secara misterius. Shue pun terbukti bersalah dan dipenjara seumur hidup.
No Response to "Elva Zona Heaster"
Posting Komentar